Kamis, 29 Januari 2015

Namamu

Kau nyanyikan untukku
Sebuah lagu
Tentang negeri di awan

Pada suatu pagi yang menyajikan langit dengan penuh awan,
Saya titipkan namamu.
Saya tuliskan baik-baik di gumpalan kapas yang menempel di birunya atap bumi.
Iya,namamu.
Yang selalu ku semogakan menjadi pengisi hati.

Selasa, 27 Januari 2015

27/01

Saya menangkap dirimu dalam ruang bercahaya sedikit.
Hampir nyaris hanya bisa membidik bayang hitam yang kamu pantulkan ke mata saya.


Ketika saya yakin kamu adalah jawaban dari setiap tanya,ragu pun datang dalam waktu bersamaan.
Saat saya pikir jatuh cinta padamu mungkin bisa leluasa,tapi nyatanya tidak.
Jadi pada malam yang belum membuat mata saya mengantuk dan sekelebat kehadiranmu datang lagi,
Saya akan menyudahi desiran yang selalu bergetar setiap melihatmu mengisi ruang yang tertangkap mata atau pun saat tertidur pulas.
Saya akan menyudahi rasa yang mulai mengatasnamakan kamu di dalamnya dan menutup semua rapat-rapat.

Mungkin satu-satunya cara yang bisa dipilih seperti ini
 membunuh perasaan sebelum semuanya terlalu terlanjur.

Maka dalam cara yang sederhana ini,semoga kamu tetap seperti itu.
Selalu tak sadar akan ada sosok yang mengamatimu dalam jarak yang tak terlalu jauh

Sabtu, 24 Januari 2015

Perjalanan

Di tempat yang menawarkan tarikan nafas yang melegakan sudut-sudut organ dan hembusan yang tetap saja beraroma sejuk.
Iya.
Memang sesekali kamu harus pergi ke tempat yang tak banyak gedung menjulang dan tak begitu banyak kerumunan orang sehingga kamu bisa bebas mengepakkan tangan ke udara saat menaiki kendaraan beroda dua sebagai penumpang.

Melalui perjalanan,saya jadi tau..
Bahwasanya untuk mengenalmu tak cukup dalam waktu sekejap.
Tak cukup hanya disampaikan pada ayat-ayat doa saat bersujud.
Tak cukup hanya saya lakoni dengan menyimpan semuanya dalam diam.
Tak cukup hanya saya tangkap melalui panca indera.

Untuk mengenalmu,kita harus menyediakan waktu untuk melakukan perjalanan.
Entah melalui perencanaan kita sebagai manusia atau atas skenario yang sang Pencipta tulis untuk kita.

Dan melalui waktu yang sudah dilalui bersama dinginnya angin yang menyerap ke pori-pori,
setidaknya  kita ada cerita baru walau hati tak kunjung menyatu.



Selasa, 13 Januari 2015

From France (4)

Akhirnya paketan dari Perancis mendarat di tangan dengan sempurna.Satu kotak kerdus yang tertuju pada saya.

Saat saya membuka kotak tersebut ternyata berisikan beberapa hadiah.
Ada dua yang berkesan:
1. Selai yang dia buat sendiri untuk saya.Saya terharu :")
2. Body oil yang memiliki bau seperti bau badannya.Saya ingat betul bau badannya lantaran jejak bau tersebut terekam di handuknya yang tertinggal di rumah saya.Sama persis.
Intinya seperti dia menginginkan saya tetap mengingatnya dengan memberi wewangian yang sama dengan yang dia pakai.

Dan dia memberi saya beberapa makanan ringan dan beberapa produk body treatment juga (FYI body treatment dari Perancis merupakan salah satu kesukaan saya lantaran memiliki bau rempah yang unik dan tanpa saya bilang dan bercerita sebelumnya,saya terkejut mendapati Alice mengirimkan apa yang ada di kepala saya ini)

Tapi terlepas dia apapun yang ia beri untuk saya,
Terimakasih sudah mengingat.

Love you,Alice.

Sabtu, 10 Januari 2015

From France (3)

"Dek ada surat buat kamu",Kata Ibu setelah menemukan secarik surat yang masih tergeletak di beranda rumah.Surat itu dalam amplop berwarna cokelat tua.
Batin saya sekiranya siapa yang mengirimkan surat?karena saya bisa dibilang sangat jarang mendapatkan surat.
Apalagi saat saya buka adalah surat dari bea cukai.
Dan saya menemukan kode FR sebagai kantor pos tukar asal.Saya langsung tertuju pada France.
Perancis.

Siapa lagi pengirimnya jika bukan agen Libra cabang Perancis saya,Alice :")

Entah kenapa saya terharu.Bukan sekadar karena saya mendapatkan kado dari Perancis.Tapi lebih dari itu ternyata ada sosok yang masih mengingat dan menyayangi dari jarak sekian jauhnya.Padahal jika mau di flashback,kami bukanlah rekan yang bertemu dalam jangka waktu yang lama.Hanya dalam waktu 3 hari dan semuanya menjadi begitu dalam.
Dia yang tahun lalu sampai menepati janjinya ke Semarang lagi hanya untuk bertemu saya dan keluarga.Katanya rindu :")

Karena hidup bukan selama apa kamu mengenal tapi sedalam apa kamu mengena.

Lalu langkah saya menuju ke lemari.Membuka buku kumpulan gambar tentang Paris yang dulu sempat Alice beri kepada saya.Kata dia semoga gambar-gambar ini akan mengafirmasi pikiran saya untuk bisa kesana.Saya mengamini dengan khidmat.

Ini sebagian dari gambar yang ada di buku pemberian Alice.




Tuhan ijinkan saya suatu hari nanti menginjak tanah Eropa lagi,kali ini menuju ke tempat Alice tinggal di Perancis.Bukan perkara sekadar foto-foto dengan bangunan klasik disana tapi lebih dari itu saya sungguh ingin bertemu Alice dan tak lupa memberikan peluk kepada keluarganya.


Bahwasanya di tengah hiruk pikuk kehidupan masih ada sosok-sosok yang menyayangi dgn ketulusan 






Rabu, 07 Januari 2015

09.30



09.30
Salah satu lukisan di galeri Semarang

Saya mencuri waktu untuk melakukan perenungan.Di Taman belakang rumah yang dilengkapi dengan tempat duduk besar berbahan dasar kayu yang digelar dengan kasur dan bantal besar berbentuk persegi.Badan juga sedang tidak begitu enak karena sehari kemarin berenang dari pagi hingga sore demi tugas kuliah dan di kolam renangpun harus dijatuhi butir-butir hujan yang datang dengan seenaknya.

Mari memulai dengan kewarasan pikir

Umur saya semakin menambah di angka.Saya mulai tersentak dengan banyak fenomena yang hadir.Dari seorang teman yang sudah melahirkan dan bertemu dengan temannya teman yang sudah hamil besar.Ini aneh menurut saya.Tapi ini benar terjadi adanya.Tak ada yang salah,mereka mungkin terlalu cepat namun saja mereka sudah memilih koridor jalan kehidupan yang baik untuk ditapaki kedepan.


Belum lagi saat saya pergi ke swalayan dan sembari menunggu antrian,saya mengambil salah satu majalah remaja yang ada di rak majalah yang dekat dengan posisi saya mengantri di kasir.
Saya lihat cover depan majalah tersebut.Majalah ini sedang menampangkan satu gadis pemenang dari ajang yg majalah tersebut adakan.
Gadis di cover itu cantik,tinggi,dengan make up yang pas.Tapi saya yakin anak ini bermakeup tak diusianya.

Saya pikir anak ini berusia 18 tahun,usia maksimal yang boleh diikuti ajang ini.
Dan setelah membuka bagian profile gadis ini,saya merasa aneh lagi.
Ternyata gadis ini lahir di tahun 2001.Jadi bisa kamu hitung sendiri umur dia saat ini berapa.
Tak ada yang salah.Mungkin beginilah yang sedang marak terjadi di kehidupan.
Saya jadi mengingat lagi saat saya seusia gadis itu saya melakukan apa di kehidupan.Yang jelas saat itu saya masih gadis sekolahan yang berkuncir kuda satu,masih kumal,dan tidak begitu peduli penampilan.Masih anak yang sibuk dengan belajar giat untuk selalu masuk 10 besar di kelas,masih anak yang suka menggambar dengan crayon,menjadi gadis yang tak peduli hitam karena menjadi Tim paskibra,tak peduli berkeringat karena memilih basket juga sebagai ekskul.
Jelas,yang saya ingat dengan betul.Seusia itu saya belum juga dibekali orangtua gadget (termasuk telepon genggam).Saya masih asik dengan pulang sendiri naik bis bersama teman dan menunggu di depan sekolah sembari bercakap dengan ibu warung.

Saya merasakan bagaimana kekontrasan terjadi.
Di umur yang sama tapi di tahun yang berbeda,
Jenjang pendidikan masih sama tapi role mode kehidupan berbeda.

Saya jadi bertanya.
Apakah mereka juga sempat merasakan asiknya bermain lompat tali,kotak pos,tong rembet,petak umpat bersama teman-teman?

Hidup memang sudah berbeda.Bumi berputar begitu cepat tanpa kita sadari.
Tahun demi tahun berganti dengan cepat dan tak bisa diberhentikan dengan tombol pause yang ada di remot.

Lalu saya menanyakan apa yang sudah saya perbuat sampai umur saya berada di titik ini.
Saya bersyukur,pasti :)

Namun kehidupan kedepan akan terus berjalan dan saya harus meniti semuanya satu persatu.Mimpi adalah batu pijakan yang menjadi alur saya untuk terus berjalan.
Tapi di usia saya yang memasuki angka 20 an ini,saya belum bisa menamai umur saya adalah umur yang matang.Jelas,ini umur yang masih berkembang untuk mencari jatidiri.
Iya umur dua puluh an mungkin masanya untuk itu.
Masa untuk memikirkan,"setelah ini kamu mau apa lagi?".
Belum lagi di tahun ini adalah tahun masanya saya harus bertoga.
Setelah lulus?mau kerja dimana?
Walaupun pada akhirnya semua hanya perlu dijalani.Jikalau saya bisa request pada Tuhan,saya ingin uang yang akan mencari saya.
Yang jelas pekerjaan idaman nantinya: saya bekerja sesuai ilmu saya dan tetap bisa mengembangkan hobi saya (dan bisa menghasilkan pula) hehe :))

Selain itu saya juga lebih mengamati orang dengan dalam.Saya cocokkan wajah mereka dengan umur yang sedang mereka sandang.untuk mereka yang saya rasa wajah dan umur tak seimbang (seringnya wajahnya terlihat lebih tua dari umurnya),saya cuma pesan satu: banyakin senyum ya.
mungkin kehidupan yang mereka jalani berada di taraf sepaneng.

Untuk urusan pasangan,saya juga bukan yang terlalu sibuk mencari.Tapi bukan berarti menutup hati :)
Saya sama saja seperti gadis lain yang masih suka terkagum bila melihat lelaki berpenampilan menarik,masih suka berbincang kriteria lelaki yang diidamkan,dan masih menjadi pendengar yang baik tentang percintaan teman-teman.
Masih sama dibahasan percintaan manusia seusia saya.
Tapi yang jelas,saya tak mencari pasangan hanya untuk bertitle pacar.Bukan mencari pasangan dengan terburu-buru agar dibilang laku.
Dan saya juga masih asik menikmati wajah orang-orang yang heran jika saya belum memiliki kekasih sampai waktu ini :))
Bukan pemilih yang selektif,hanya saja saya mengaganggap hubungan terikat dengan lawan jenis jikalau bisa tak perlu terjalin beberapa kali (saya tak hobi menambah nama mantan kekasih hahaha).


Lalu apalagi ya?
Semoga hari-hari kedepan saya makin berisi hal-hal positif dan hadiah-hadiah ajaib dari Tuhan.
Dan yang pasti disetiap doa yang terpanjat di pagi hari:
Jika harus ada yang dijauhkan,saya meminta dijauhkan dari rasa malas.

Have a nice day.
Jangan lupa berikan senyum untuk semesta :)




Minggu, 04 Januari 2015

(Per)beda(an)

Pada dasarnya kita diciptakan dengan banyak kombinasi kata dalam satu tubuh.
Salah satu kata yang mengisi tiap individu sehingga membuat masing-masing individu memiliki ciri khas adalah

(PER)BEDA(AN)

Memang ada benarnya jikalau  perbedaan bisa disamakan dengan menyatukan pikiran.
Tapi bagaimana jika memang-tak-ada-satu-benang-merah-yang-sama?
Tak ada satu titik yang bisa membuatmu bertemu dan menyamakan persepsi satu sama lain.
Mereka memang memiliki pikiran yang kontras yang tak dapat disatukan entah dengan cara apapun.

Benar-benar ada celah B.E.D.A.

Iya
Satu-satunya cara hanyalah dengan menerima dan menghargai bahwasanya perbedaan ada bukan untuk diperdebatkan.
Iya
Karena adanya perbedaan bukanlah semata-mata suatu kesalahan.
Iya
Adanya beda adalah salah satu hal yang membuat isi dunia ini menjadi beragam.Menjadi lengkap dengan melengkapi satu sama lain.
Iya
Beda membuat kita mengerti bahwasanya ada sesuatu yang tak bisa dipaksakan karena ini menyangkut bagaimana setiap individu memiliki cirinya masing-masing dalam berkehidupan.

Jikalau kau tak bisa menerima adanya beda,satu-satunya cara hanyalah dengan pergi.
Bukan berarti ini adalah suatu tanda kemarahan.Tidak sama sekali.
Ini hanyalah salah satu cara agar tak ada yang tersakiti atau dipaksa melakukan hal yang tak sesuai dengan dirinya (termasuk nurani dan akalnya).

Bukankah hakikat setiap individu adalah merdeka?

Maka jangan pernah memaksakan apa yang bukan menjadi lahanmu untuk mengubah.
Itu area miliknya.Perbedaan yang ada pun juga miliknya.
Itu tanda manusia yang dibekali Tuhan dengan berbagai karakter ataupun cara pandang yang mereka gunakan untuk terus menjalankan kehidupan.
Biarkan peristiwa yang Tuhan beri yang membuatnya belajar atau sadar dan biarkan mereka tetap berjalan pada track yang sudah mereka pilih sebagai pijakannya.


Iya
sesederhana itu.


Sabtu, 03 Januari 2015

Dream

Mengawali hari yang diguyur hujan berlangit mendung pekat dengan mimpi

Halo pembaca blog saya yang berkenan membuka ini.Tulisan kali ini saya ingin mengambil satu kata 'mimpi'.

"Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukan dunia"

Itu benar adanya.Bagaimana sesungguhnya salah satu tujuan hidup adalah mewujudkan apa-apa yang ada di kepala.Dari yang kecil bahkan sampai yang besar.Yang kau rasa mudah sampai yang kau rasa mustahil (tapi kau yakini semua bisa jadi mungkin atas bantuanNya)

Tapi mungkin ada di suatu masa dikala kamu mengalami penurunan semangat untuk mewujudkan mimpimu.Itu wajar tapi bukan berarti itu baik.
Mungkin kamu merasa menjadi kesal pada dirimu sendiri dan bertanya-tanya sendiri di kepala sembari mencari-cari sendiri jawaban atas pertanyaan yang kamu relakan menghiasi langit-langit pikiran.

Manusia selalu memiliki kadar naik-turun yang hanya diri sendiri pula yang dapat mengontrol.
Menjadi tidak baik lagi jikalau mimpimu menjadi sesuatu yang hanya kau tulis,hanya kau ucap,tapi segepok kemalasan membungkus disana.

Memang benar,hidup dimulai dari caramu (yang entah bagaimana) untuk memotivasi dirimu sendiri mewujudkan apa yang ada di kepala,tulisan,atau yang kau imani menjadi nyata.

Tapi setidaknya mulailah dengan menuliskannya.
Setidaknya tulisan akan memiliki mulutnya sendiri saat kamu memandangnya lagi.
Tulisan bisa membuatmu tercambuk lagi entah dilewatkan Tuhan melalui cara apa.
Tulisan punya caranya sendiri untuk menegur.
Tulisan punya alurnya sendiri menggiringmu menuju apa yang kamu impikan.
Iya tulisan selalu memiliki caranya sendiri untuk bertutur.

Semoga apa yang kamu tuliskan akan membawamu kepada kenyataan yang kamu idamkan.
Tentunya dengan usaha,doa,dan keberserahan padaNya.

Tertanda
Saya yang sedang memperjuangkan ini (termasuk memotivasi diri sendiri dengan cara sendiri)

Jangan pernah takut menuliskan mimpi besar,
karena
Tuhan Maha Memungkinkan.