Selasa, 25 Oktober 2016

Jatuh- Bangkit, Memilih- Memutuskan

Hidup perihal perayaan jatuh dan bangkit sendiri
Serta perihal memilih dan memutuskan

yang dilakukan berulang
dalam episode-episode kehidupan
seumur hidup 

Jatuh harus dihadapi dengan keberanian dan nikmatilah dulu lukanya
Terkadang melalui luka, kamu diajarkan untuk kuat
Walau kau selalu saja menangis, merasa tak mudah untuk menerima, meredam banyak kekacauan yang silih berganti menimbun isi kepala.
Bila merasakan fase jatuh pada hidupmu, Tak apa.
Buktikan saja bahwa mereka- telah- menjatuhkan- orang-yang-tepat. 
Yang kelak akan berdiri tegap dan menjabat tangan mereka  dengan kondisi yang jauh lebih baik dari mereka yang menjatuhkanmu.
Bukan mendendam, tapi percaya saja, hidup adalah tanam tuai.
Tuhan tidak pernah tidur.
Setiap tindakan buruk selalu kembali lagi kepada mereka dengan cara dariNya. 
Begitu pula dengan kebaikan  yang kau tanam. 
Selalu ada masa pula untuk kamu menuai itu.
Biarkan itu menjadi wilayah Tuhan untuk mengatur.

Bangkit harus dihadapi dengan keberanian dan nikmati sisa-sisa luka jatuh yang sudah kau bungkus dengan ' harus sekarang- bangkit' ' harus sekarang- cukup'
Walau kau harus mensugesti pada setiap nadi dirimu dengan banyak pikiran baik- dengan percaya bahwa jatuhmu adalah hal yang akan kau syukuri nantinya ( saat kau benar-benar sudah didewasakan atas apa yang membuatmu jatuh)
Jangan biarkan rasa kesal dan ketidak terimaan atas apa yang mereka lakukan sebagai penghambatmu untuk bangkit. Jangan.
Biarkan saja.
Karena hidup selalu punya porsinya untuk dibiarkan.saja.

Memilih dan memutuskan harus diisi penuh dengan keberanian dan ketegasan.
Karena hidup selalu ada masa menghadapkanmu pada putih-hitam atau bahkan abu-abu kehidupan
Setidaknya pilihlah dengan bijaksana

Pilih dan putuskan  yang mememang membaikkan dirimu, keluarga, dan sekitarmu bahkan jika pilihan terbaik mungkin membuat diri/ dia/ mereka terluka, percaya saja- luka-hanya-sesaat- luka-selalu-punya-porsi-mendewasakan.
Jangan lembekkan diri/ dia/ mereka dengan segala hal manis yang nyatanya tak semanis yang terlihat.
Karena hidup ini keras, butuh ketegasan dalam menjalani.

Gunakan logikamu sebijak mungkin.
Jangan terlalu hanyut pada embel-embel yang bernafas segala bentuk emosi/ perasaan semata. 

Karena jika hidup hanya dihadapkan pada pilihan dan keputusan yang menyenangkan saja, hidupmu kurang 'hidup'






 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar