Minggu, 02 September 2012

Hey Lelaki Penyayang Ibu

Bapakku tipe yang sangat sayang sekali pada ibunya.Iya sangat sayang pada enikku (enik=bahasa sunda untuk nenek).Dari empat bersaudara memang keluargaku yang keberadaannya jauh dari Bandung.Namun hal itu tidak membuat bapak tak mengunjungi enik.Dalam sebulan minimalnya dua kali bapak ke sana.Naik bis demi menengok ibunya.
Bahkan di usia bapak yang sudah 50 tahun ini,setiap lebaran kami masih pulang ke Bandung.Tanpa sopir.Mungkin memang rasa rindu  dan sayang mengalahkan semuanya :)

Seorang pria yang menyayangi ibunya itu bernilai plus dimataku jika dia bisa menempatkan diri dengan baik dan baik dalam membagi waktu.Hanya saja terkadang memang dalam kondisi seperti ini ada yang kurang bisa menempatkan diri dengan baik.Membagi waktu antara pasangan dan ibu.Apalagi bagi yang masih pacaran terkadang ini part yang membutuhkan peengertian sangat dan sangat.
Aku sempat mengalami ini :)
Memang dibutuhkan kesabaran yang sangat luar biasa untuk memahami :)

 Dan ketahuilah kaum adam,hargai kekasihmu yang saat ini sedang mengalami hal serupa sepertiku dulu.Itu bukanlah hal gampang,percayalah.Perlu hati yang sangat lapang daan pengolahan rasa yang baik.Serta pemaafan yang terkadaang itu tak mudah karena terkadang kau melakukan hal yang sama lagi :)

Mereka banyak sekali memaklumi.Terlebih lagi bila disaat yang sama kami juga membutuhkanmu namun kami membiarkanmu tetap menjalankan apa yang ibumu minta padamu.Percayalah kondisi seperti ini sangat meranggas di hati.Rasanya sesak sekali dan kami hanya bisa menangis diam-diam.Bahkan kami tetap menyematkan emot tersenyum di pesan singkat sekadar agar kau tak memikirkan kami kenapa-kenapa.Walaupun aku yakin,kau sebagai lelaki juga mengerti :)
Kami melakukan ini lantaran kami tak ingin membuatmu terhimpit karena kami menyayangimu :)

Maafkan kami jika kami sempat emosi padamu.Terkadang kami juga egois ingin kamu ada.Kami juga wanita biasa.Memiliki batas kemampuan dalam mengolah kesabaran.Dan disaat seperti itu,seharusnya gantian kamu yang memahami kami.Datanglah walau sebentar.Kami hanya butuh melihat wajahmu atau memelukmu untuk sebentar saja.Kami rindu :)
Jangan justru kau marah pada kami karena tak memahamimu.Lihatlah kami sudah mencoba akrab dengan waktumu yang seperti itu pada kami.Itu bukanlah hal yang mudah :)

Dan saat kami memberikan kelonggaran,tolong mengertilah di sela-sela doa kami ada keinginan untuk kau kembali pada kami secepat mungkin.Kelonggaran yang kami beri agar kau lekas menyelesaikan dan setelah itu bisa bersama kami lagi.Seperti itu.Janganlah dengan kelonggaran itu jadinya kamu lupa pada kami :)

Namun dibalik ada rasa kesal,emosi,atau egois yang menyeruak padamu (mungkin karena kamu jadi tidak bisa mengantarkannya ke kampus atau mungkin jadwal malming bentrok karena ibu menyuruhmu untuk apa)setiap wanita bangga memiliki lelaki yang menyayangi ibunya dengan syarat bisa membagi waktu dengan baik.Kami juga ingin diperhatikan,kami juga wanita sama seperti ibumu :)

Seperti halnya kalimat yang aku memang rasakan benar yang berada di account salah salah satu jejaring sosial yang penting di kotaku.

"Kebanyakan pria mencintai ibu mereka lebih dari apapun dan segala sesuatu yang lain di dunia. Tapi, pada saat yang sama mereka harus menyadari bahwa istri mereka juga layak mendapat perhatian yang sama, cinta dan perawatan. "

Seperti itu tulisannya..
Kalimat kedua merupakan hal yang terkadang tak digubris secara serius oleh kaum adam.Mungkin hanya dianggap masa bodoh saja.Padahal untuk kaum hawa itu part yang penting :)

Aku berpendapat disini karena aku punya bapak yang bertipe penyayang sekali dengan ibunya padahal bapak juga bukanlah anak kesayangan nenekku.Bapak lebih banyak diurus oleh buyut perempuanku yang dimana berplakat sebagai nenek beliau.Namun itu tak mengurangi rasa cinta bapak ke enik <3 p="p">
Satu hal yang aku tangkap,beruntunglah bapak memiliki istri seperti ibuku.Walau memang sangat terlihat terkadang bapak lebih memberikan semuanya ke nenekku,tapi ibu masih bisa memaklumi.Walaupun terkadang bisa juga pemakluman itu berubah miris di sesekali waktu dalam hati.

Satu pembelajaran yang ibu sampaikan padaku jikalau wanita itu harus bekerja juga.Agar tidak hanya mengandalkan dari prianya.Karena tipe yang sangat penyayang pada ibunya ya semuanya untuk ibunya padahal jika berkeluarga juga memiliki istri dan anak yang juga tanggung jawabnya.Terkadang jika tak diolah dengan keseimbangan akan memicu konflik.

Terkadang jika bapak lupa,aku mengingatkan saja.Ya di keluargaku memang bisa berpendapat apa saja.Menganggap orangtua layaknya teman tanpa mengurangi rasa hormatku pada beliau.Daripada di pendem di hati,buat apa?
Tak lupa aku juga meminta bantuan ALLAH jika mungkin aku tak bisa berkata.Aku tau ALLAH baik,aku tak pernah lama dalam mendapatkan jawaban dariNya :)

Semoga postinganku bisa jadi bahan perenungan :)))







Tidak ada komentar:

Posting Komentar