Sudah malam dan aku ingin menulis ini untukmu
(Aku yakin suatu saat nanti kau akan membaca)
Kau tau aku mulai lelah.Aku lelah dengan usahaku untuk bertemu denganmu.Bukan untuk mengembalikan rasa kita seperti dulu tapi ingat kan kau berhutang cerita sebenarnya ada apa 'kita'?Em lebih tepatnya ada apa dengan kamu..Dan ya kembali,aku ingin bertemu denganmu agar kau mengerti bahwasanya 'tak semua masalaah hanya bisa kau selesaikan dengan diam'.Aku masih ada dan kita sama-sama memiliki pikiran-perasaan-dan mulut untuk mengutarakan hasil dari keduanya.Kita hanya kurang bersahabat dengan waktu-tempat-dan mungkin kenyataan.
Segigih usahaku kini mulai mengurang perlahan.Aku mulai bosan dan mulai menikmati keadaan ini.Keadaan yang kau buat dan aku yang sudah menikmati kesendirian ini.
Lalu jam setengah sebelas pagi tadi kau menelepon.Aku sedikit terbelalak.Mendapati ada kamu menjadi sumber ponselku berbunyi.Lantunan lagu miss independent mendadak berhenti saat ku pencet tombol hijau.
Dan kita mulai berbincang.
Perbincangan yang dimulai dengan suaramu yang terdengar habis bangun tidur dan benar memang seperti itu.Perbincangan kita tak berat ternyata.Seperti layaknya ingin-mendengarkan-suara-satu-sama-lain.Kita hanya memastikan kapan kita akan bertemu,sempat bernego,dan entah ada banyolan yang ku keluarkan lagi padamu.Rasanya aku lupa,kamu punya 'utang' dan kita punya tugas yang harus diselesaikan bersama.
Aku sempat sedikit menelan ludah.Entah namanya apa ini.Mungkin heran.Ketika kamu bilang kamu menunggu balasan smsku semalam.Mungkin saat sahur kau juga masih menunggu balasanku namun tak ada.Karena katamu sampai jam tujuh pagi kau menunggu hingga akhirnya ketiduran.Tidurmu nyenyak sekali ya sampai jam setengah sebelas.Lalu kau memgapa bangun?bertemu aku di mimpi?hehehe :p
Ditengah percakapan,ponselku mati dan aku memberinya makanan lagi.Sembari memberinya makanan energi listrik,aku mengirim pesan padamu yang intinya aku tak memiliki pulsa telepon jadi aku tak bisa call back.Ya kurang lebihnya seperti itu.
Lalu kau meneleponku lagi.Masih adakah yang ingin kamu utarakan?
Lagi-lagi seperti percakapan tak ada beban.Aku benar-benar melakukannya secara bebas.Ya seperti diriku lengkap dengan aksen lelucon.Aku berceloteh dengan gaya khasku.Mengejekmu dengan 'ihh kebo baru bangun' atau 'sana mandi dulu' ahh entah apalagi yg kuucapkan tadi.Aku bercerita padanya bahwa terpilih menjadi tim ke China.Kamu membalasnya dengan selamat.Kamu juga menanyakan latianku jam berapa.Hingga kamu mengakhiri telpon karena ingin mandi dan bergegas jumatan.
Entah percakapan macam apa tadi siang.Rasanya renyah ya walau mungkin hanya tampaknya saja.Mungkin di kepalamu masih ada yang belum kau ucap.
Setidaknya kita sudah berjanjian untuk bertemu dan aku menuruti maumu.Di beranda rumahku.Ah kamu curang.Mengapa kau pilih tempat yang banyak tentang kamunya? :)
Taukan aku sempat berat hati tak mengijinkan jika kita berjanjian di tempat 'banyak kamunya' itu?Tapi yasudah aku mengalah.Mungkin beranda rumahku harus membuka lembar baru lagi.
Lembar baru di tanggal itu akan kita isi apa?jangan terlalu menyedihkan ya..
Beranda rumahku banyak sekali cerita kita yang bercampur dengan tawa yang kemudian kita lepas ke angkasa.Aku tak sudi jika harus ada suasana haru disana.Tolong ya jangan.
Entah mengapa aku mulai tak minat akan tibanya tanggal itu.Aku tak bisa membayangkan kita akan bertemu lagi dan duduk berama di tempat yang banyak kamunya itu.Aku memang yang ingin bersikukuh menagih janjimu dan mengapa aku jadi mulai tak minat?Ada perasaan takut yang menyelimuti pikiranku.Bukan takut melepasmu tapi mungkin takut melihatmu meninggalkan rumahku,punggungmu menjauh,dan entah mungkin kau tak akan kembali lagi disini.Getir rasanya.
Tak taulah apakah aku akan merasakan kegetiran yang seperti biasanya itu.Saat biasanya kamu berkunjung dan lalu kamu pulang.Ya karena aku selalu tak menginginkan kamu pulang.Aku takut kau tak kembali ke sini lagi (menemaniku).
Mengapa kau ingin bertemu disaat aku sudah tak punya minat?
Disaat aku sudah bilang ke Tuhan agar waktu saja yang membuatmu belajar menghargai usahaku yang tak berarti dimatamu itu.Biarkan waktu saja yang membuatmu tersadar.
Sebegitukah kita dalam melengkapi?
Ini sudah kesekian kalinya kutangkap jam di laptop menunjukkan angka 'kita'.Angka 23.
Lebih tepatnya jam 23:23
Apa kamu merindukanku?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar