Selasa, 31 Juli 2012

Cappucino dan Kopi Tubruk

Ditemani oleh gambar dan suara dari televisi
Di hari terakhir di bulan Juli

Sabtu lalu bersama bapak aku ke tempat favorit kami (toko buku) yang berada di suatu mall sembari menunggu waktu buka datang.Disitu hampir semua buku bersegel.Aku hanya melihat sinopsis beberapa buku saja.Hingga akhirnya buku kumpulan cerpen dee yang berjudul filosofi kopi.


Aku membaca bagian pertama dari buku ini.Ya hanya membaca bukan membeli.Bukan karena aku tak mempunyai uang,ya memang seperti itu aku.Tak begitu menyukai membaca buku secara keseluruhan.Hanya pada bagian yang menarik dan..ya aku bukan penyimpan buku bacaan seperti novel dan sekutunya yg lain dgn baik hehe :))

Dari bagian pertama,diceritakan tentang bermacam kopi gitu.Ya intinya itu yang kutanggap.Hingga akhirnya aku berfilosofi sendiri.
Tentang cappucino dan kopi tubruk

Ini kamu,si Cappucino.




Ini aku,si Kopi Tubruk

Kita sama-sama kopi namun beda dalam sajian.Sadarkah kamu jika kita layaknya manusia yang bercermin?jelas aku bukan kembaranmu.Disini yang aku maksud kamu memiliki sifat yang aku punya juga.Oleh karena itu kenapa aku memberimu masukan saat kamu berada dalam kondisi yang-pernah-aku-alami.Ya aku terkadang heran.Mengapa kamu melakukan sesuatu yang pernah aku alami juga :)
Oleh karenanya aku memberikan masukan yang memang benar-benar telah aku terapkan saat aku mendapatkan problem yang sama denganmu.Aku memberikan masukan dengan rasa hormatku padamu sebagai lelaki.Aku tak bermaksud menggurui karena aku tau,kamu lelaki dan aku perempuan.Sudah selayaknya aku menghormatimu.Menghormati yang aku maksud layaknya orang bersebelahan saat kita berjalan.Aku di sampingmu bukan aku yang dibelakangmu.

Dalam penyajian lagi-lagi kita memang layaknya cappucino daan kopi tubruk.Kamu yang seperti cappucino.Disajikan dengan tampilan yang cantik dan dalam menghiasnyapun butuh kehati-hatian.Seperti aku yang hati-hati-sekali berpacaran denganmu.Salah satunya dalam berkalimat karena kamu lelaki sensitif :))
Ya mungkin aku memang bukan pemilih kalimat yang baik sehingga kau pernah sakit hati karenaku.Namun ketahuilah,itu yang tak pernah kusuka dari pesan singkat.Harus mengetik dan kau hanya membaca kalimaat.Aku memang penyuka tatap muka.Semuanya bisa terekspresi secara tepat dan alat indera bisa merasakan semuanya nyata.

Aku adalah kopi tubruk.Tak butuh keahlian khusus dalam membuatnya.Bisa dibuat dengan keterburu-buruan atau dengan cara 'celelekan'.Semua terasa lumrah dan tidak neko-neko.
Sama seperti aku yang ya seperti ini.Kau tau aku :))

Dengan segala perbedaan yang ada.Kamu si cappucino dan aku si Kopi tubruk semuanya terasa sempurna (sebenarnya).Kau pernah bilang ada di sisiku yang tak kau punya dan begitu pula sebaliknya.Aku lebih melihat perbedaan ini sebagai kita yang melengkapi satu sama lain.
Kamu tau bagaimana aku tercengang saat kamu mengelap dahulu alat makan mu dan bagaimana caramu mengenakan tisu setelah makan atau kamu yang menyukai Raisa yang berpenampilan anggun.Aku menyesuaikan ini.Bukan terus aku berubah menjadi bukan diriku.Aku menyadari memang seharusnya begitu.Aku jadi bisa sedikit bermake-up atau mulai sedikit membenahi kelakuan yang ya seperti ini hehe.
Itu seperti suatu 'pelajaran baru' bagiku.Aku bersyukur Tuhan menegurku melalui kamu.Aku tak bisa pikir bagaimana jadinya aku jika memiliki pacar yang sama-sama 'gila' sepertiku.

Kamu juga bilang terpacu mengikuti organisasi di kampusmu karena aku.Melihat aku yang memiliki catatan acara atau agenda baik jaman sekolah atau saat kuliah ini..
Atau saat kamu melihat prestasiku.Yang aku rasa prestasiku ini hanya suatu bonus dari usahaku.Aku hanya mencobanya dan mungkin kebetulan bisa mendapatkan prestasi :))
Aku selau menilai suatu prestasi dari tolak ukur itu.Jika melakukan hal baru dan berhasil,menurutku itu suatu prestasi.Sama halnya kamu.Kamu juga berprestasi.Aku senang saat kamu bisa memanggil adera di acaramu.Mungkin bagai sebagian orang itu biasa,tapi bagiku itu luar biasa karena kamu belum pernah melakukan ini sebelumnya dan itu prestasi dimataku :))

Selain itu saat di kota Kembang,saat kamu mengantarkanku jam 8 malam ke toko sepatu karena aku sudah mengincar sepatu itu dari dlu dan akhirnya aku pnya uang untuk membeli.Iya itu boots warna ungu.
Ingat?setelah itu kau ingin kita pulang segera mungkin karena bapak bilang harus jam 9 sudah sampai di rumah.Saat itu aku tak membawa hp ataupun memakai jam tangan jadi kku tak tau tinggal berapa menit waktu kita.
Di perjalanan pulang aku dengan santainya bilang,"Mau jalan-jalan dulu.Moga nyasar aja ya HAHAHA" dan akhirnya beneran nyasar.Kondisi yang sudah malam dan jalanan di kota bandung yg gang-gangnya hampir sama membuat kita berkeliling seru.Aku dengan helm baseball dan kamu dgn helm biasa.Hingga akhirnya kau memintaku untuk menukar helm dgn yang kau pakai.Rasanya lucu.
Saat itu sifat kita yang sama-sama pemikir bergulat.Memikirkan kemana arah jalan pulang.Kita ssama-sama pemikir berat.Namun aku memang pemikir berat dengan dominan otak kanan dan kamu kiri.Sehingga aku masih bisa menikmati nyasar itu dengan ketawa ringan sedangkan kamu sudah panik tak karuan.
Sampai akhirnya di rumah dan masih jam setangah sembilan dan kita sama-sama tertawa.Rasanya nyasar kita sudah lama ya.Namun nyatanya sebentar.ALLAH selalu punya rencana sendiri untuk kita :))

Oiya Tuhan menjawab doaku..beberapa hari yang lalu aku bisa menghubungimu lagi.Walau percakapan 'aku dan kamu' tak serenyah dahulu saat aku dan kamu menjadi kita.

Jadi kapan kita bertemu dan membicarakan suatu yang mengganjal di benakku ini?
Aku akan bersabar menunggumu siap.Namun jangan lama-lama ya..aku ingin merasakan kelegaan :)
Em..mungkin Tuhan sedang menyiapkan situasi yang tepat yang akhirnya nanti Dia akan meniupkan ideNya padamu.Entah melalui cara apa Tuhan menyampaikan itu padamu.

Disini aku akan bersabar dan menyiapkan hati.Tak lupa aku akan terus meminta padaNya agar segera meniupkan ideNya sebaik mungkin padamu.Hingga ada keputusan yang benar-benar membuatku dan kamu bahagia.

Tertanda
Aku,si Kopi Tubruk



Tidak ada komentar:

Posting Komentar