Selasa, 18 Oktober 2016

Menggenapkan #2







Menggenapkan bukan semata-mata tentang lamanya waktu bersama
Mungkin ada bagi mereka yang berhasil dengan berpatokan itu
Namun banyak juga yang tertipu

Sehingga hanya atas dasar sudah-lama-saja dan ketidak bersediaan diri untuk berproses sendiri
atau hanya karena dia itu baik-dia itu a- b- c ( poin-poin standart manusia) yang sejatinya hanyalah ketakutan dalam diri untuk menemukan pasangan yang baru. Padahal jika kamu berani, percayalah kamu akan menemukann poin-poin standart itu pada sosok lain.

Banyak contoh yang menunjukkan sejatinya kualitas mereka sudah rapuh.
Hubungan bukan perihal kuantitas ( lama waktu) saja, melainkan kualitas. 

Menggenapkan juga tidak bisa didasarkan pada rasa kasihan atau empati berlebihan yang tidak tepat.

Menggenapkan juga tidak membuatmu terlalu nyaman dengan zonamu, apabila memang seharusnya kamu dituntun keluar dari zona itu.
Karena dengan mengikat hubungan dengan cinta  yang baik akan membuatmu berkembang, mau mendengar, dan memahami dengan sepenuh hati. Mengurangi kurangmu bahkan jika memang bisa akan menghilangkan, bukan mengembangbiakan kewajaran yang salah.
Dengan cinta yang baik pula, kamu akan melakukan sesuatu yang bahkan-mungkin-bukan-kamu-namun-kamu-lakukan-dengan-sepenuh-hati-dan-diri. Karena dalam hubungan juga harus menjaga ketenangan.

Menggenapkan yang baik selalu mau meredakan permasalahan sebesar apapun.
Mungkin butuh diam sesaat untuk menenangkan.
Meredakan dengan menyelesaikan. Bukan membiarkan lalu menumpuk.
Bukankah hubungan berdua? selalu ada kepala lain untuk berdiskusi.

Menggenapkan yang baik akan mendewasakanmu dengan tetap memekarkan jiwa anak-anakmu, tanpa kekanak-kanakan. Karena menjadi anak-anak itu perlu, hidup selalu punya porsi mengajak kita berpikir terlalu keras. Sehingga menjadi anak-anak bisa menjadi tempat pulang.
Sesederhana memberi pelukan dan ucapan semua baik-baik saja
Karena kamu tidak sendiri


Tidak ada komentar:

Posting Komentar