Selasa, 18 Oktober 2016

Bagaimana Jika Sehari Saja Kita Bertukar Jiwa?

Seandainya satu hari bertukar jiwa
Kau akan mengerti dan berhenti bertanya-tanya
 Tulus- Tukar Jiwa

Setiap orang selalu memiliki celah untuk menyakiti orang lain
Menyakiti seolah bisa menjadi hal yang wajar saja bagi yang melakukan
Tanpa memikirkan, " Bagaimana jika yang ia lakukan terjadi pada saya?"

Mungkin kebanyakan orang yang dengan sadar menyakiti, lupa akan hal itu.

Mengapa saya sebut sadar menyakiti?
Karena tidak mungkin manusia yang dibekali perasaan dan akal sebagai makhluk yang Tuhan ciptakan paling sempurna, bisa dengan tidak sengaja menyakiti.
Manusia dibekali nurani, yang seharusnya itu dapat bekerja saat ia akan melakukan hal yang merugikan orang lain.

Menyakiti orang lain layaknya seperti tidak melakukan apa-apa
Lalu atas plakat ' manusia sebagai tempat salah' menjadi bisa bebas mewajarkan.
Sehingga mewajarkan apa yang mereka lakukan.
Sehingga kata maaf hanyalah sebagai rangkaian huruf M-A-A-F saja
Tanpa mengimani maksut dari kata tersebut

Cobalah,
Mengandaikan saja terlebih dahulu, sebelum kau bertindak.
Minimal sematkan kalimat,
" Jika saya tidak mau diperlakukan seperti ini, jangan melakukan ini kepada orang lain".
Implementasikan pada dirimu sendiri saja dulu.

Karena yang kau sakiti juga sama sepertimu.
Manusia
Bukan robot






Tidak ada komentar:

Posting Komentar