Buka telinga baru bicara
Maliq & d'essentials - mendekat, melihat, mendengar
Apa jadinya kota peraih adipura jika tidak ada mereka yang menyapu jalanan?
Apa artinya kamu datang ke restoran mewah, membayangkan makanan yang bisa kau bayar dengan rupiahmu, namun tidak ada yang mengantarkan makanan itu sampai di mejamu?
Apa jadinya jika mall yang kamu datangi tidak diimbangi dengan kepemilikan kamar mandi yang bersih? Kamu akan disambut dengan sisa-sisa air kencing yang menempel di toilet duduk dan tisu menumpuk di tempat sampah.
Sadarlah segala hal di bumi ini saling membutuhkan.
Saya hanya ingin merefleksikan pemikiran agar tak melulu tentang jabatan tinggi dan nominal gaji yang bisa membutakan. Terlebih lagi jika apa yang kamu punya menjadikanmu merasa berhak merendahkan orang lain.
Yang saya amati: di dunia ini banyak yang menilai kadar kebahagiaan hanya karena hal-hal mewah yang dimiliki lalu menaikkan diri menjadi kasta tertentu dan hanya mau bergaul dengan yang 'satu level' lalu dengan semua itu terangkumlah dalam tindakan merasa benar dan berhak merendahkan orang lain.
Sungguh hal seperti ini ingin saya tertawakan.
Bukan karena lucu.
Justru karena paradigma pemaknaan hidup mereka yang ternyata dangkal.
Yang saya imani ( dan teman-teman yang membaca ini ( jika berkenan dan sependapat) ) adalah:
Yang Tuhan ajarkan itu mengenai rendah hati, bukan rendah diri ( dan tentunya tidak pula dengan merendahkan orang lain)
Segala pekerjaan selalu memiliki berkahnya masing-masing ketika bisa mensyukuri itu.
Selagi apa yang dilakukan dalam koridor baik (tidak melakukan tindakan yang menyimpang).
Terima kasih kepada para penyapu jalan, pelayan restoran, dan mas mba petugas bersih toilet. Pekerjaan mas mba semua mulia, semoga berkah. Mungkin yang berpendidikan dan berjabatan tinggi itu perlu belajar kehidupan dari mas mba sekalian. Mereka lupa bahwa sejatinya belajar adalah hal yang dilakukan terus menerus sampai gelar sah menjadi almarhum atau almarhumah.
Semesta ini adalah ruang kelas, orang-orang baru adalah guru, dan kita murid seumur hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar