Untuk ditemukan-menemukan.
Dan waktu sebagai tangan kanan Tuhan
Dan sosok baru sebagai pelengkapnya.
Dan manusia sebaik-baiknya pelaku atas apa yang sedang disutradarai oleh-Nya.
Yang tak memiliki kendali penuh atas rasa.
Karena rasa akan memilih takdirnya sendiri:
Untuk mekar atau layu.
Untuk menetap atau melenyap.
Jadi biarkan rasa yang menamai tubuhnya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar