Senin, 03 Maret 2014

Cerita K(A)RL


Gambar diambil dalam keadaan selow-banget-hidup-aku ~~\o/

Ini untuk pertama kalinya aku naik KRL seorang diri.Tanggal bersejarahnya adalah dipenghujung bulan Februari.Menutup tanggal 28 dengan naik KRL sendirian adalah suatu prestasi setelah pada malam hari di tanggal 27,aku bisa naik KRL sendiri juga malam hari pula.Ini emo banget *lempar poni*

Nah pas tanggal 28 itu aku menempuh perjalanan dari pasar Minggu ke Jatinegara.Berangkat jam 8 pagi lebih sekian dengan masuk gerbang perempuan.Awalnya ya sumpek,jam ngantor men.Sa,pai akhirnya tinggal beberapa butir manusia dan sampailah cuma tinggal aku seorang diri yang ke arah jatinegara.

cerita menariknya disini....
Semenjak foto diatas ter captured,ada seorang ibu yang bertugas menyapu KRL.Ibu itu berkerudung dan ceria banget.Kerjanya penuh semangat.Dia menarik pandanganku untuk mengamati.Sampai akhirnya kami bercakap.

sebut saja namanya ibu baik (hehehe lupa namanya u.u),Dia berasal dari Kebumen.Karena aku yang keliatan banget medoknya (huahahahhaha jadi gampang dikenali klo wong jowo ;) ),sesekali kami bercakap dengan bahasa Jawa pula.ah manis :)

Ibu baik ini duduk di sebelahku sembari memakan wafer yang diberi oleh ibu satpam KRL.
Ibu baik berkerudung hitam dengan seragam yang berwarna serupa.
percakapan kami dimulai dengan pertanyaan sederhana.Si ibu yang menanyakanku dari mana dan heran melihatku sebegitunya mencari sponsor sampai ke Jakarta.Lalu gantian aku yang menanyakan ini itu hingga sampai ke arah perbincangan "anak ibu berapa?" Dan blabla ke arah keluarga.

Ini bagian yang membuatku menyaksikan dengan lebih..
Si ibu baik menceritakan dia punya empat anak.Anak pertama dan keduanya sudah lulus kuliah.Yang anak pertama kini guru,yang kedua..em tidak begitu kita bahas.pokoknya anak kedua juga sudah selesai kuliah.Lalu anak ketiganya sedang kuliah juga di Universitas negeri terkemuka di Jogja,dan seorang anaknya lagi masih sekolah di pesantren.

Si Ibu baik mulai berkaca-kaca menceritakan hidupnya.Terlebih lagi saat dia bercerita bahwasanya dia dulunya adalah gelandangan yang tidak mengenyam pendidikan.Dia hijrah ke Jakarta menjadi tukang sapu KRL dengan satu niat mulia,"anakku harus sekolah.Harus punya ilmu".
Si ibu baik bercerita sampai air matanya hampir jatuh.Dia bercerita tentang kerjanya yang dari jam empat pagi.Dia pun selalu mengambil jika ada lembur.Demi anaknya.
Demi memenuhi kebutuhan hidup (hal ini langaran suami si ibu baik tidak bekerja)
 Hidup memang read dan selalu ada perjuangan yang harus di bayar.

Selum aku turun,aku mencium tangan si ibu baik.Aku memberinya semangat dengan gayaku yang begitulah abstrak seperti biasa.Si ibu mendaratkan senyumannya yang ramah sampai aku mencium tangannya untuk kedua kali.
Si ibu baik juga sempat mendoakanku.
"selalu jadi gadis baik .kamu pasti jadi orang sukses nak" ,kata si Ibu baik.

Aku mengamini dan pertemuan kami berakhir dengan sesuatu yang bisa kucatat di blog ini dengan pengalaman berharga.
bahwasanya,setiap orangtua akan selalu mengupayakan apapun untuk anaknya.

Jadi jangan lupa bilang "I Love you " ke bapak dan ibumu ya :)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar