Rabu, 08 Mei 2013

Jodoh di Tangan Tuhan?

Selamat malam pembaca blogku yang emang niat mampir atau ga sengaja baca ini atau emang sengaja kepo.Tak apa~

Postingan kali ini seperti biasa dibuat atas pemikiran yang yaa begitulah.Pertanyaan yang timbul dari pemikiran manusia yang ga ada kerjaan (baca: aku yang entah mengapa mirip gini sama dian sastro).
 Pernah dengar kan ya kalimat yang bersuara,"Jodoh di Tangan Tuhan".Pastilah pernah atau jangan-jangan slogan hidup kamu? :3
Mari karena sudah terlanjur nyemplungin mata di postingan ini,mari ikut sejenak berpikir yang entah penting atau tidak menurutmu.

Menurutku pribadi,jodoh itu di tangan manusia yang berusaha mendapatkan jodohnya.Bukan untuk mereka yang bernaung di bawah bayang-bayang kalimat 'jodoh di tangan Tuhan'.Mengapa demikian?mari berkolaborasi dengan pikiranku yang lagi-lagi entah salah atau mungkin benar.

 Mari berbicara dengan mengenakan kacamata lelaki.
Selamat malam lelaki yang menyempatkan diri membaca sederet kalimat yang lagi-lagi entah salah atau mungkin benar.
Halo kamu,lelaki.
Kamu sudah di takdirkan sebagai manusia yang seharusnya memang bertugas 'menjemput' kaumku.Mengapa demikian?ya memang sudah takdirnya.Ibaratnya segaris keras acara lamaran.Yang ngelamar adalah lelaki dan kaumku yang dilamar.
Jangan gunakan kalimat 'emansipasi wanita'.
Jika kamu memiliki opini seperti ini,maka kuanjurkan kamu untuk mempelajari makna perjuangan Kartini sesungguhnya.Jangan sekadar mengerti tanggal 21 April sebagai hari kartini dan mengucapkan selamat kartini dengan blablabla....namun nyatanya pemahamanmu tentang emansipasi masilah nol.

Sekarang giliran aku,
Untuk kaumku,sudah selayaknya kamu membuka diri.Mungkin saja ada kaumnya yang ternyata mencintaimu dan mereka hanya pandai mencinta dalam diam.Jangan tutup dirimu,kaumku.
Jatuh cinta pada mereka adalah hal wajar.Jangan menolak hati dipilih oleh Tuhan untuk merasakan cinta selain dari mereka yang sedarah denganmu.
Jangan juga bernaung di bawah kalimat jodoh di tangan Tuhan.Setiap doamu di akhir ibadah agar dipertemukan dengan lelaki yang tepat,maka sempatkan pula peka akan sekitarmu.Mungkin kamu sudah menemukannya atau tak sengaja atau dia sudah lama dari dulu mengamatimu.
Semua bisa terjadi.Selayaknya Tuhan yang Maha Mungkin.

Kini ijinkan dengan kacamataku,aku berbicara.
Dalam ilustrasiku begini..

"Jodoh ada di tangan kita.Sebagaimana kita berusaha untuk mendapatkannya atau peka dan terbuka untuk menerima atau menafsirkat isyarat Tuhan.Ibaratnya,kita adalah pengaju proposal dan Tuhan adalah pengesahnya.Ibaratnya jika kamu sekarang sudah menemukannya (kekasihmu),dia yang ada bersamamu adalah proposalmu.Dan kamu mengajukan itu pada Tuhan.

Tuhan sebagai penyetuju.Maka dari makna uhan sebagai penyetuju inilah,baru kamu boleh menyebut 'Jodoh di tangan Tuhan'.Yap tentunya setelah kamu menjalani prosesnya.

Ibaratnya : proposalmu dibuka olehNya.Dibaca dan di teliti.Jika memang Tuhan berkehendak dia adalah sosok yang pantas membahagiakanmu,dia akan menyetujui.Jika tidak,akan ada sosok yang lain yanga kan menggantikan.Dengan catatan: tetaplah berusaha mencari atau peka untuk menemukan sang Belahan Jiwa.Jangan berlindung di bawah kalimat 'jodoh di tangan Tuhan'.

Bukankah Tuhan tidak menyukai umatNya yang malas?
Maka berusahalah kawan,Jangan sekadar menerima kalimat 'jodoh di tangan Tuhan' dengan mentah.Semua harus diimbangi usaha :)

Jika kamu tidak sependapat denganku,itu adalah wewenangmu.
Jika kamu tidak setuju dengan pernyataanku diatas,aku ingin bertanya.
"Jika jodoh di tangan Tuhan,maka mengapa ada kaum yang sampai tua belum menikah?"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar