Rabu, 29 April 2015

Sepotong Surat di 13 Tahun Galih.


29 April 2015
Pukul 23.46
Saat langit kotaku mendadak berjatuhan hujan dan mataku belum mengantuk lalu mengingatmu.

selamat malam yang terlalu larut,Galih.
Bagaimana kabarmu di surga?
Apakah kau masih hobi berbalap tamiya? :)

Bagaimana pun kamu disana,aku yakin kau ada di surga.Lelaki baik sepertimu tak mungkin api neraka bersedia meluruhkanmu.
Tak terasa malam ini tepat 13 tahun kamu bersama Tuhan di surga.
Untung saja aku memiliki buku yasin milikmu,aku hampir lupa wajahmu seperti apa.Maafkan ya :)
Tapi tenanglah,aku tak pernah lupa pernah mengenalmu dengan cara yang apik dan membekas sampai di usiaku yang 22 tahun ini.Jika kamu masih ada mungkin sekarang kamu sudah mengenakan kemeja dan dasi yang setiap pagi siap berangkat ke kantor dengan perawakanmu yang putih serta rambut lebat pasti tampan ya kamu sekarang :)

Galih terima kasih telah menjadi salah satu bagian dari hidupku.Memang sebentar tapi sungguh mengena.Aku tau di usia yang waktu itu kita sama-sama masih kecil,perasaanmu padaku bukan sekadar cinta monyet.Saya yakin sampai sekarang kamu selalu menyayangiku dari kejauhan lih :)
Terima kasih karena sebelum nafasmu berhenti,kau sempat memandang foto gadis kucel berkacamata yang bernama Karlina.Aku pun tak tau kamu bisa mendapatkannya darimana.Dan kata ibumu juga,kamu meninggal dengan keadaan senyum.manis sekali lih.
Bahagia disana ya :)

Kini di 13 tahunmu di surga,apakah kamu masih mengingatku?
Tak masalah jika lupa.Biar bagianku saja yang mengingat dan mungkin selamanya.
Tenang saja,posisimu akan punya makna sendiri walau pun tentunya nanti aku akan memliki kekasih hati yang siap menerima segala baik dan burukku.Menggenapkanku.
Saling mengisi dan meyakinkan bahwasanya memiliki kekurangan bukanlah dosa karena kami akan melengkapi.
Yang bukan sekadar berjuang tapi mengerti benar apa makna berjuang.
Yang sama-sama memiliki visi misi untuk kehidupan berumah tangga nanti.
Yang bisa berkeluh kesah lalu saling menenangkan dengan pelukan dan kecupan hangat bahwasanya semua akan baik-baik saja.
Yang mungkin akan ada masa kami berbeda pendapat tapi memberikan ruang toleransi yang besar karena berbeda pun tak sepenuhnya salah.
Yang akan memiliki keturunan baik dan memberikan warna kehidupan tersendiri.
Doakan ya lih :)

Terima kasih lih karena telah mengenalkanku pada cinta yang baik.
Aku beruntung mengenalmu,pasti.
Yang tak perihal fisik atau yang terlihat dari mata saja.
Tapi sebenarnya aku ingin tanya,apa yang membuatmu menyukaiku kala itu?
Gadis kelas 4 SD hehe.
Tapi kamu keburu pergi :)

Baiklah lih mungkin sekian dulu suratku untukmu ya.
Bahagia selalu di surga.Nanti aku kirimkan doa sebagai hadiahku untukmu.


Selamat berpesta di surga lih.Selalu sayangi orang-orang yang menyayangimu di bumi.

Yang akan selalu mengingatmu sebagai salah satu bentuk belajar:
Bahwasanya hidup itu cepat,yang harus dikatakan segera katakan.
Yang kau cintai dengan cara baik.

Karl.




Teruntuk 13 tahun kepergian alm.Galih,
Yang kini hanya bisa kulihat dari lembar surat yasin yang kupunya saat aku datang di tujuh tahun ketiadaannya di tempat tinggal dan tempatnya menutup mata,Pekalongan.



Sepatu Kiri

Pada sore yang mulai tertunduk malu oleh hadirnya malam yang menyampaikan kerinduan dengan caranya sendiri.
Mungkin benar,rindu tak harus dirayakan berpasangan.
Seperti halnya sepatu kiri.
Dia masih memiliki keutuhan lengkap tapi mungkin tak begitu dengan rasa.
Ada kalanya merayakan rindu sendirian tak karuan.Disekap bayang-bayang yang muncul bertubi.Datang dengan semilir angin kenangan.
Mencekik perlahan.
Mengisi seluruh ruang kepala.
Menanyakan pada diri,"Bagaimana kabar si Kanan?".
Lalu dengan siapa dia sekarang jika bukanlah aku pasangannya?
Terlebih lagi ada jarak yang menjuntai.

si Kiri hanya bisa merayakan kesepiannya dengan menatap diri dan ruang kosong menjadi saksi.
Mungkin benar,dia harus mencari sosok kanan yang lain.
Mungkin bukan dia 
yang selama ini ia perjuangkan dengan ketulusan.
Yang menjadi tujuan setiap doa.
Atau mungkin ia hanya perlu bersabar,
Bukankah setiap doa akan dijawab?

Dan saat itu pula sepatu kiri sadar,ia hanyalah bagian yang di gerakkan oleh kaki manusia.
Yang tak sepenuhnya utuh,
Terkadang pun runtuh.

#RabuMenulis



Selasa, 28 April 2015

Biarkan Saja Sama

Banyak alasan untuk suatu hal
Tapi tak dengan ini

Sebut saja ini kebaikan yang mengalir dengan sendirinya
Tanpa memiliki tujuan tertentu
Tanpa ada pikiran diuntungkan atau dirugikan
Adalah kehakikian suatu ketulusan.

Jadi tak perlu lagi kau pertanyakan
Tak perlu ada yang diatur sedemikian rupa agar ada yang menjauh
Tak perlu ada yang berbeda dari apa yang dulu

Semua,biarkan saja sama.
Seperti layaknya siang yang terik kala itu atau sore dan malam 
Yang membungkus apik setiap percakapan.
Renyah tanpa jarak.

-@karlinadevita

Hai Kamu

Kau boleh mengembara ke langit
Menjelajahi berbagai gunung
Menikmati cantiknya pantai dimana pun kau suka

Bersama dia yang lalu
Bersama dia yang sedang bersamamu
Atau
Bersama dia yang masih tinggal diingatanmu

Aku tak peduli 
Karena sudah jauh hari kusiapkan hati terlapang tanpa kepura-puraan untukmu

Yang penting ada senyum bahagiamu terpatri.
Karena bahagiamu adalah bagian dari doaku yang diiyakan Tuhan

Aku tetap saja disini
Siapa tahu untuk selamanya.

Apapun yang kita hadapi nanti ingat ada aku disini
Siap mengubah air mata di pipimu menjadi senyum tawa lagi
-Arloji (Maudya Ayunda)

Sabtu, 25 April 2015

Sejatinya Saya Ingin Mengirim yang Sepele Ini


Sejatinya saya ingin mengirim banyak hal,sesuatu yang sepele seperti:

"Hai"
"Halo"
"Selamat pagi"
"Waktunya istirahat ya istirahat jangan kerja melulu"
"Gimana ngantornya hari ini?"
"Ibadah lalu makan ya"
"Jaga kesehatan.Itu nomor satu"
"Kalo keluar pakai jaket tebal,kasihan paru-parunya"
"Banyakin senyum dan bersyukur"

Sampai yang paling sepele..

"Aku kangen"

----

Tapi semuanya sangat mudah diketik namun rangkaian kata atau kalimat diatas hanya bisa memakan takdirnya untuk terhapus oleh tombol delete atau tersimpan rapi di draft tanpa pernah sampai padamu.
Sedemikian sulitnya sampai kalimat sepele-sepele tersebut hanya bisa saya nikmati sendirian dan dengan caranya sendiri berlari-lari di kepala.


Doa saya sederhana: 
semoga ada angin baik yang membawa kata atau kalimat ini untuk sekadar mampir di dalam pulas tidurmu

Senin, 20 April 2015

Untuk Kamu yang Ingin Ku Panggil Sayang

Pada malam yang sudah membuatku mengantuk tapi tetap mencoba menulis dengan mengalirkan apa yang ada di kepala.Merunut semua huruf menjadi kalimat yang bisa kau baca.

Untuk kamu yang ingin ku panggil sayang
Saat matamu terbuka dan aktivitas pagimu menyapa,
Ketahuilah ada aku yang ingin sekali mengucapkan selamat pagi dan menyemangatimu untuk mantap memapankan diri sehingga bisa membuatmu tersenyum manis di pagi yang cantik.

Jangan terlalu rumit menghadapi apa yang ada di depan.
Jangan memendam apa yang malah menambah sesak pikiran.

Kemarilah,
Ku tawarkan pundak yang bisa kau letakkan segala lelahmu disini.
Sembari kau bercerita,akan ku usap kepalamu dengan lembut.
Pakailah pundakku selama apapun kau butuh,
Ceritakan apa yang ada di benakmu sampai kau merasa lega,

Bagilah kepadaku
Tak akan terasa terbebani atas apapun yang kau bagi.
Aku berjanji akan setia menemani.
Dan tak akan mengurangi arti sosokmu di mataku sebagai lelaki.
Aku menghormatimu,pasti.

Jika ingin menangis,
menangislah.
Tak akan kunilai salah.

Agar esok pagi,
Senyummu bisa ada lagi
Karena senyummu adalah salah satu hal yang aku doakan terpatri abadi di setiap hari.

Rabu, 15 April 2015

Saya Suka Menikmati Kita Dalam Ingatan


Saya suka menikmati kita dalam ingatan
Mungkin itu satu-satunya cara saya mengingat bahwasanya:
Kita pernah jumpa,
Kamu dengan sweater coklat dan dandanan rapi yang saya suka,
Menyusuri jalanan ibukota di kala malam minggu menyapa,
Menjadi penumpang motormu yang kau lajukan dengan cepat demi terhindar dari derasnya hujan,
Saling menatap sembari berdialog ditemani lumatan es krim dan cemilan hangat,

Sampai akhirnya lagi-lagi saya menikmati kita.
Namun kali ini melalui panca penglihatan.
Menaikkan atau menurunkan scrol ponsel demi membaca ulang apa yang pernah kita diskusikan melalui rentenan kalimat-kalimat pendek yang pada malam ini saya rindukan atmosfir itu ada lagi.
Karena tak melihat sosokmu saja sudah membuat saya merindu terlebih lagi tak bertemu walau hanya lewat ketikan jemari.
Rasanya ada yang kurang.


Jadi,pada malam yang belum terlalu larut akan saya ucapkan kerinduan ini melalui doa-doa.
Semoga malam ini saya menyelinap dalam bunga tidurmu
Dan esok saya bisa melihat ponsel dengan ada nama kamu yang menjadi salah satu alasan saya tersenyum bahagia.



Selasa, 14 April 2015


Jadi lekaslah pulang.
Lalu bergegas memanggilku sayang.
Agar rindu bisa kita nikmati berpasang(an).

Jumat, 10 April 2015

Tangkup-tangkup Doa

Pada tangkup-tangkup doa yang mulai luntur akan percaya.
Pada tangkup-tangkup doa yang mulai merasa lelah.
Pada tangkup-tangkup doa yang mulai memasrahkan.
Pada tangkup-tangkup doa yang mulai luntur akan harapan.
Pada tangkup-tangkup doa yang ingin berhenti menduga.
Pada tangkup-tangkup doa yang penuh kalimat tanya tentang 'kita'

Pada tangkup-tangkup doa yang teralamat untukmu.
Yang kini terasa kian tak karuan.

Selasa, 07 April 2015

Pulanglah ke Kotaku


Pulanglah ke kotaku
Tempat dimana dulu pernah kau pijak sebelum akhirnya kau menetap disana.


Pulanglah ke kotaku
Karena akan ada aku yang menyambutmu dengan senyum sumringah lengkap dengan dekapan hangat.

Pulanglah ke kotaku
Sebelum akhirnya kumpulan rindu ini tumpah tak bertuan.

Pulanglah ke kotaku
Karena memandang chat akan kalah dengan memandang sosok yang mengechat.

Pulanglah ke kotaku
Sebelum akan ada jarak yang membungkus jalinan kasih yang kita rajut dengan cara yang baik.

Pulanglah ke kotaku
Karena sudah tersusun rencana dimana kita akan menghabiskan waktu.
Tinggal kau pilih saja: menikmati senja atau menikmati taman kota.
Tentunya sudah kusiapkan satu kotak bekal untuk kita nikmati berdua di sela dialog.


Pulanglah ke kotaku
Wahai kamu yang ingin segera kupanggil..........sayang