Minggu, 15 Februari 2015

Penjepit Rambut

Aku ingin menjadi penjepit rambutku.
Yang tergelatak di depanmu lalu kau ambil dan kau mainkan dengan jemarimu.

Aku ingin menjadi penjepit rambutku.
Yang bisa berjarak sangat dekat dan bisa memainkan rambutmu.
Yang kau bawa sampai kepala dan menyentuh setiap helai dengan lembut.

Aku ingin menjadi penjepit rambutku.
Yang  kau mainkan di dagu.
Bermain di sekitar runcing dagumu sekadar menyentuh ringan.

Aku ingin menjadi penjepit rambutku.
Yang sepele namun bisa kau butuhkan di sore yang berjatuhan rintik hujan.

Kamis, 12 Februari 2015

(Jatuh Cinta?)

Masih terlalu pagi,saat ayam masih berkokok.

Setiap manusia pasti pernah mengalami kesepian.Entah setelah menjalin hubungan lama lalu berakhir atau kamu yang pernah mencintai dengan sangat lalu selesai begitu saja.
Dan di masa-masa itu ada banyak cara yang kamu lakukan untuk menghindar dari kesepian.
Meladeni semua chat dari lawan jenis yang mengisi ponselmu,menjalani proses move on,mungkin berusaha untuk jatuh cinta lagi,atau mencintai dalam diam.

Tapi dari semua cara yang kamu lakukan untuk mengisi rasa kesepian,semoga tak pernah salah.

Contoh yang mungkin (menurut saya) salah adalah:
Saat kamu berada di posisi kesepian karena setelah putus dari menjalin hubungan yang sangat lama dengan seseorang lalu bertemu dengan orang baru lagi yang sudah mahir bercakap denganmu tapi dia pun juga berada di posisi kesepian karena sudah putus terlalu lama.
Seolah berada di dua pertemuan yang sama.
Kesepian.

Lalu di kepalamu dengan cekatan untuk mengisi satu sama lain lalu dengan terburu-buru menamai ini jatuh cinta.

Tapi apakah sudah berada di posisinya kata 'jatuh cinta' itu?
Coba tanyakan lagi.

Karena untuk jatuh cinta mungkin mudah.Mungkin.
Tapi saat kamu menelusuri lebih jauh sejatinya tak semudah itu.
Jatuh cinta atau terbawa perasaan?coba bedakan.
Jatuh cinta atau pengisi atas rasa sepi?coba bedakan.

Ada beberapa orang yang mengalami Jatuh cinta dengan tak butuh waktu yang lama.Terkadang bisa saja sangat cepat.Tapi yang perlu kamu tanyakan pada dirimu adalah 
Ini jatuh cinta atau terbawa perasaan?coba bedakan.
Ini jatuh cinta atau pengisi atas rasa sepi saja?coba bedakan.

Pelakunya rumit,iya.
Terkadang setiap dari individu memiliki beberapa poin sampai akhirnya dengan gagah dia memplakati diri
'Saya sedang jatuh cinta'.

Sedikit idealis mungkin.
Tapi setidaknya mereka adalah orang-orang yang menghargai bahwasanya jatuh cinta bukan sekadar dari mata turun ke hati tapi juga bagaimana setiap dari kita harus menjaga dan merawat cinta yang Tuhan beri tersebut dengan memiliki tujuan.
Bukan sekadar "hey akhirnya saya punya pacar" dan membumbungkan status itu ke khalayak ramai.
Atau mungkin untuk pengakuan hakiki bahwasanya dengan memiliki pacar lagi adalah bukti absolut dari move on.


Jadi bagaimana?
Iya kamu yang membaca ini dan mungkin berada di posisi ini.
Itu jatuh cinta atau pelarian semata?
Hanya hatimu yang tau.

Karena jatuh cinta yang gegabah tak akan membawamu kemana-mana.

Ketika Malam Bercerita

Malam ini saat hujan kembali menjadi penghias malam.
Saya hanya bisa menangkapmu dalam gelap.
Tak dapat saya lihat dengan jelas matamu yang hanya menatap kecil saat ekor mata kita berbenturan
Tak dapat saya lihat dengan jelas bibirmu yang dengan hadirnya membuatmu bisa melafalkan ayat Alquran dengan indah.
Tak dapat saya lihat dengan jelas.

Yang bisa saya tangkap hanyalah setiap bayang hitam yang membentuk lekuk yang Tuhan ciptakan terpahat dari ujung rambut hingga kepala.

Lekuk dahi,mata,hidung,bibir,dan dagumu.

Lalu saya hanya bisa menatap setiap siluetmu lagi.
Sembari berdoa.
Berbahagialah berbahagialah berbahagialah dengan dia yang kau cinta.



Rabu, 11 Februari 2015

Ijinkan (tetap) Terbang

Matahari menuju ke perindukannya dengan langkah pasti.Menelusup lalu berganti dengan suasana yang baru lagi.
Untuk nasib percintaan,seharusnya saya ingin seperti matahari itu setelah berhasil melupakan yang lalu dan memulai lagi untuk memunculkan suasana baru.

Tapi sayang,justru saya layaknya balon udara semenjak mengenalmu.

Rasa ini seperti layaknya balon udara.Terisi helium layaknya terisi harapan.Terbang layaknya rasa bahagia saat percakapan kita membumbung di angkasa ataupun saat mendengarkan ayat suci alquran yang kau bacakan di kala subuh menampakkan dirinya.

Tapi sialnya,terbang ini tak selamanya bahagia.Tak selamanya semuanya membuat saya tersenyum.Ada kalanya terbang yang tak menentu.Seperti saat tak sengaja ada namamu yang muncul di notifikasi chat salah satu teman dekat saya.

Iya,saya sudah menduga jika kamu dan dia mungkin memiliki rasa.
Tapi saya tak berani membenarkan apa yang ada di kepala saya.Asumsi saya.
Karena mungkin itu sama saja bunuh diri.Membunuh perasaan saya yang masih setengah matang ini.

Tapi saat saya melihat sendiri ada namamu,memang rasanya tak karuan.
Seperti ada bom atom yang meledak.Meluruhkan setiap asa dan ingatan yang beralamatkan namamu.

Jadi bersama sedikit asa yang masih tersisa,ijinkan saya tetap seperti balon udara.
Terbang.
Walau tak mengerti akan berujung kemana.

Jikalau suatu saat helium habis dan harus jatuh,semoga rasa sakitnya tak terlalu sakit sehingga saya berani untuk memulai lagi walau bukan denganmu.

Yang saya yakini,rasa ini diberi atas persetujuan Tuhan dan tak pernah salah.
Bukankah begitu?

Senin, 09 Februari 2015

Pada Suatu Senin

Saya tidak perlu menjadi sosok yang lebih baik dari siapapun karena saya percaya kehadiranmu dapat melengkapi saya.
Menggenapkan apa yang tidak saya punya atau biasa yang disebut sebagai bentuk kekurangan sebagai manusia.
Karena memiliki kekurangan bukanlah suatu dosa kan? 


Tapi itu dulu.

Sebelum saya semakin sadar bahwasanya kamu adalah sosok yang lebih baik untuk menggenapkan orang lain yang berada di depan mata saya.
Mungkin pemikiran saya tentangmu dan dia terlalu mengerogoti otak,rasa,dan sedikit cemburu sampai rasanya saya lelah.

Iya.
Biarkan saja.
Biarkan saya tetap menjadi sosok yang menikmati punggungmu
Biarkan saya tetap menjadi sosok yang menggenggammu dalam kepala
Biarkan saja seperti itu

Sampai semua rasa memudar.
Karena saya yakin apa yang terjadi juga akan berlalu pada masanya.

Jadi pada sore yang menjatuhkan air ke bumi,
Ada hal serupa juga yang jatuh di pipi.

Rabu, 04 Februari 2015

Move On!

Tidak ada orang yang pernah menyebutkan bahwa move on itu mudah.
Jikalau ada yang mengucapkan kalimat itu dengan santainya kemungkinanya hanya dua:
Untuk menghebatkan diri (sekadar diucapan)
Atau mungkin saat menjalin hubungan tidak sepenuh hati.

Mungkin kendala dari mereka yang belum move on adalah mereka masih mengingat kenangan manis bersama orang yang seharusnya sudah di tutup rapat.
Percayalah,bersama orang lain kamu pun bisa bahagia :)

Untuk apa kembali lagi dengan dia yang mungkin di pikiran pun tak ada imajinasi akan sosoknya di masa depan (untuk hidup bersama)

Atau mungkin mereka tak berani untuk melakoni 'sendiri' nya sehingga lagi-lagi kembali ke masa lalu adalah satu-satunya jalan terbaik di kepala.Dan memutar lagu-lagu tentangnya atau tentang kamu dan dia,selalu kamu jadikan alternatif cara memeluk tanpa memeluk.

Jadi begini,

Obatnya hanya satu:
Jalani masa 'sendiri' mu dengan lapang dada.Nikmati masa-masa sosoknya yang terlintas di ingatan tanpa kamu harus menggerakkan jemari untuk mengirimkan apapun yang tertuju padanya.
Berhenti mendengarkan lagu-lagu yang bisa memunculkan dia di ingatanmu

Pada akhirnya percayalah,masa-masa itu akan berlalu.Lajunya tergantung arah setirmu dan kecepatan dirimu untuk menyelamatkan diri.Jika kamu ingin cepat maka masa move on mu pun akan cepat tapi rasa sakitnya pun datang lebih awal.

Karena dari sekian cara: penerimaan atas proses move on yang harus ditanggung dan dijalani dengan berani.
Iya cukup kamu terima sosoknya yang sekelebat itu hadir di pikiran.
Jika sakit?nikmati.
Jika harus menangis?jalani.

Karena sendiri pun tak selamanya menyedihkan.
Karena dengan ada masa 'sendiri' kamu bisa intropeksi.
Karena dengan ada masa 'sendiri' kamu bisa meningkatkan kualitas dirimu sembari pada akhirnya akan bertemu dengan sosok yang kau idamkan.

Ingat saja bahwa hidup perihal sebab akibat.
Jika kamu pernah mencintai dengan sepenuh hati,suatu saat akan ada sosok yang mencintaimu pun dengan sepenuh hati.
Asal kamu mau membuka hati dan memulai lagi.

Karena move on butuh komitmen dan ketegasan pada diri sendiri